Rabu, 26 Agustus 2020

Buat beberapa orang, museum ialah tempat yang menjemukan. Tetapi, pemahaman itu bakal patah saat itu juga saat bertandang ke Museum History Of Java (HOJ) Yogyakarta.

 Buat beberapa orang, museum ialah tempat yang menjemukan. Tetapi, pemahaman itu bakal patah saat itu juga saat bertandang ke Museum History Of Java (HOJ) Yogyakarta.



Museum yang telah bekerja semenjak akhir 2018 ini tempati bangunan sisa Pyramid Kafe di Jalan Parangtritis Km 5.5, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Didalamnya, pengunjung enggak sebatas memandang koleksi benda purbakala, dan juga nikmati beberapa benda itu dengan cara langsung lewat tehnologi Augmented Reality (AR).

HOJ mempunyai koleksi benda purbakala waktu prasejarah sampai kerajaan-kerajaan lama, seperti Tarumanegara, Majapahit, Demak Bintaro, Cirebon, serta Mataram Islam. Tehnologi AR sangat mungkin pengunjung memandang langsung dengan cara detil beberapa benda koleksi itu.

Menurut Elly T.Halsamer, CEO Marcom DTopeng Kingdom Grup sebagai pengelola museum HOJ, kini waktunya museum tampil modern serta memhami psikologis pengunjung, termasuk juga memberikan sensasi serta pengalaman yang lain.

"Museum enggak dapat terlepas tangan sesudah memperlihatkan beberapa benda koleksinya di rack serta biarkan pengunjung pahami sendiri,



Dia memandang, museum perlu mempunyai story teller yang dibantu dengan kehebatan digital, hingga pengunjung jadi kerasan.

HOJ mendatangkan bermacam moment tematik. Waktu Halloween pada Oktober 2019, contohnya, museum ini memberi surprise pada pengunjungnya. Saat pengunjung asyik memerhatikan narasi pemandu, mereka dikejutkan dengan jerit suara serta isak tangis dari lorong museum dan munculnya hantu dari balik lorong.

Rupanya, hantu itu ialah petugas museum yang memberikan surprise pada pelancong untuk bagikan permen serta berswafoto.

Waktu Natal 2019, HOJ mempersiapkan ide Sinterklas yang membagikan cokelat pada pengunjung.

Sesaat, untuk perayaan Imlek pada 25 Januari 2020, pengunjung dapat turut memperoleh hadiah dari pohon angpau di kompleks museum ini. Pengunjung yang memiliki hak ambil angpau ialah mereka yang tiba ke museum semasa 2 hari beruntun. Hadiah yang ada di pohon angpau bermacam, dari mulai ticket masuk gratis sampai merchandise.

Direktur Humas Museum HOJ Yogya Ki Bambang Widodo mengutarakan, kehadiran program tematik ini memberikan dukungan ide museum kekinian interaktif.

"Pengunjung perlu dikasih pengalaman tidak sama lewat sentuhan beberapa indra yang dipunyainya serta mereka enggak cepat jemu sebab dikasih pengalaman hebat," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar